CERPEN Oleh : Rustian al ansori
GEMBROT Begitulah ia biasa dipanggil. Nama itu bukan nama yang tertera dalam akte kelahirannya. Nama itu keluar dari sebutan para ibu tetangga dekat rumahnya, setelah tubuhnya semakin gemuk dengan perut yang gendut. Panggilan itu sebagai bahan ngrumpi ibu – ibu. “Abi ! Siapkan dana untuk anak – anak berlibur ke Malaysia,” Gembrot bersuara lantang pagi itu. Suaranya terdengar ke beberapa rumah tetangganya. Termasuk sejumlah ibu – ibu yang sedang berbelanja di warung yang berjarak selang dua rumah dari tempat tinggal Gembrot. Suaminya yang dipanggi anak – anaknya dengan Abi itu, tak menjawab. Reaksinya hanya dengan menggaruk – garukkan kepala diantara rambut yang semakin menipis. Si Botak, begitulah suaminya disebut para tetatangganya. Suami Gembrot tak menggubris ucapan istrinya dan terus membersihkan lantai dengan kain pel. Tugas pembantu, digantikan suaminya. Sudah beberapa kali Gembrot ganti pembantu, karena pembantunya tidak bisa bertahan lama. Tidak tahan dengan