Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 9, 2013

CERPEN :

Gambar
Oleh : Rustian al ansori BONCEL Sandiwara! Telah berakhir. Lakon yang dimainkan berakhir dengan sia – sia. ”Penjilat,” itu gelar yang didapatnya setelah rekayasa yang dimainkannya. Namun tidak dapat dibuktikan. ”Fitnah!” kata – kata itu dilontarkan banyak orang. Senjata makan tuan. Rekayasa itu yang dibuatnya hanya untuk membuat senang atasannya. Dengan harapan dapat perlindungan dari si Bos yang terkenal arogan. Kenyataannya sekarang, peluang – peluang dapat mecari keuntungan untuk menutupi segala utangnya sirna. Benar – benar tidak ada lagi kesempatan. ” Segeralah dia hengkang dari sini! ” pekik batin Boncel. Boncel sesekali mengusap – usap dadanya yang terasa nyeri. Sepertinya penyakit jantungnya, setiap detik akan merengut   nyawanya. Mati! Boncel belum siap karena dosanya terlalu besar. Kesukaannya berjudi dahulu, saat ini membuat keluarganya menderita. Sulit untuk membeli lauk – pauk buat makan. Apa lagi untuk membeli obat peny

Perjalanan ke Gua Hira

Gua Hira, merupakan gua kecil yang terletak dipuncak Jabal Nur diziarahi para jemaah calon haji dari sejumlah negara yang sudah tiba saat ini di Tanah Suci Mekkah. Jabal Nur berada sekitar 6 km sebelah utara kota Mekkah. Tempat bersejarah bagi ummat Islam yakni Rosullullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah. Penulis melakukan Pendakian Minggu pagi bersama anggota panitia haji Indonesia lainnya mulai pukul 8 Waktu Mekah, tiba sekitar pukul 08.45. Pendakian sekitar 40 menit itu melewati batu terjadal berliku dengan kecuraman dinding sekitar 70 derajat. Disepanjang perjalan dapat ditemui pengemis, serta mereka yang meminta sedekah dengan alasan pembuatan anak tangga menuju puncak Jabal Nur. Setiba di depan Gua Hira sejumlah peziarah dari Pakistan berada di mulut gua dengan bersalawat. Salah seorang warga Indonesia yang bermukim di Jeddah yang turut dalam pendakian Jabal Nur Johan mengatakan, untuk pertama kali menginjakkan kaki di puncak Jabal Nur. Untuk mendaki Jabal Nur diperlukan ke

Percetakan Al Quran di Madinah

Komplek percetakan Al Quran di Madinah, setiap hari saat musim hajiramai dikunjungi jemaah haji dari berbagai negara. Pihak Percetakan AlQuran Madinah sangat terbuka terhadap para pengunjung. Terutama dari media massa, Percetakan Al Quran Madinah beruapaya memberikan penjelasan selengkapnya tentang keberadaan percetakan Al Quran. Humas Percetakan Al Quran Yasin Umar dihadapan wartawan Indonesia dengan menggunakan bahasa Arab yang diterjemaahkan Munif Tenaga Musiman asal Indonesia mengatakan, sejak keberadaan percetakan Al Quran di Madinah 24 tahun lalu, hingga saat ini sudah mencetak sekitar 240 juta Al Quran.Sementara itu Percetakan Al Quran Madinah setiap tahun mencetak sebanyak 10 juta buah Al Quran yang diterjemaahkan dalam 53 bahasa. Mempekerjakan sebanyak seribu 300 orang pekerja yang bertugas diberbagai bidang. Produk yang dikeluarkan selain berbentuk Al Quran cetakan, juga produk lainnya seperti kaset dan VCD Al Quran. Produk cetak, audio dan video yang dikombinasikan untuk mem