ALUMNI ISBA TIDAK SETUJU ASRAMA MAHASISWA YOGYAKATA DIALIHKAN KE PEMPROV
Bupati Bangka Tarmizi Saat mengajak para alumni
ISBA ( Ikatan Pelajar Mahsiswa Bangka )Yogyakarta
berkumpul di rumah dinas Bupati di Sungailiat Rabu (28/10) sore untuk menerima
masukan terkait dengan pembangunan Asrama Isba Yogyakarta. Sebanyak 40 orang
alumni yakni mereka yang pernah mengenyam pendidikan di Yogyakarta antara tahun
70 an hingga 90 an berkumpul memberikan saran, dan mendengarkan paparan Bupati
Bangka dari rencana pembangunan wisma mahasiswa Bangka di Yogyakarta dan
pelaksanaan pembangunan di kabupaten Bangka selama kepemimpinannya bersama
wakil Bupati Rustamsyah.
Dialog antar
alumni Yogyakarta yang dipandu H. M. Nasir
Hasan berjalan penuh keakraban. Bupati Tramizi Saat mengatakan, pembangunan
wisma ISBA di Yogyakarta untuk membuat kondisi fisik asrama lebih baik dan
lebih nyaman bagi mahasiswa yang menempatinya. Untuk itu setelah pelaksanaan
pembangunan akan dilanjutkan dengan pengelolaan asrama yang dipimpin seorang kepala
asrama dengan manajemen lebih baik.
“ Bisa nanti
kepala asramanya dari sosok pensiunan dan siapa saja yang bersedia mengelola
asrama ini,” papar Bupati.
Ditambahkan, untuk pengaturan asrana juga akan ada
payung hukum dalam bentuk Peraturan Daerah, termasuk aturan tersebut berlaku
bagi asrama yang merupakan asset Pemerintah Kabupaten Bangka yang berada di
kota lainnya.Bupati mengatakan, akan dibentuk tim untuk menyusun aturan itu
yang direkrut dari gabungan perwakilan alumni ISBA yang berada di Yogyakarta
dan Bangka, serta perwakilan ISBA sendiri dan anggota DPRD Kabupaten Bangka. Ditegaskan
Bupati Tarmizi Saat, Isba tetap milik kabupaten Bangka, tapi mahasiswa bisa
dari kabupaten Kota lainnya di Bangka Belitung. Untuk itu Bupati Bangka Sudah membuat surat ke GubernurBangka
Belitung, Bupati Bangka Barat, Bupati Bangka Tengah, Bupati Bangka Selatan dan
Walikota Pangkalpinang untuk membantu rehab asrama. Selanjutnya Pemerintah
kabupaten Bangka akan bertemu dengan orang tua
para mahasiswa yang tinggal di asrama untuk meningkatkan hubungan kekeluargaan.
Menanggapi rencana tersebut alumni Yogya yang juga
mantan pejabat di Pemprov Babel Iskandar Z minta agar ketentuan bagi mahasiswa
yang menempati asrama dengan sarat utama mahasiswa yang benar - benar akan menyelesaikan
pendidikannya, bukan untuk berlama - lama menempati asrama, yang bukan
mahasiswa atau mereka yang tidak sedang belajar di Yogya untuk tidak menempati
asrama.
Menyinggung pemberitaan di media massa adanya
usulan agar asrama di Yogyakarta dialihkan dari aset Pemkab Bangka ke Pemprov
Babel Iskandar tidak setuju asrama Isba Yogya dialihkan ke Pemprov Babel namun
tetap aset Pemkab Bangka.
“ Provinsi agar membeli asrama sendiri untuk
menampung mahasiswa Babel.”
Ujar Iskandar.
Hal senada juga disampaikan alumni lainnya, bahkan
beberapa alumni menolak keras asrama yang bersejarah bagi para alumni dialihkan
ke Pemprov Babel. Beberapa alumni juga bersedia menjadi Humas untuk memluruskan
berita tidak benar, seperti adanya kabar pengusiran penguhuni asrama yang
sebenarnya perintah pengosongan yang sudah dilakukan jauh – jauh hari guna
kelancaran pelaksanaan pembangunan asrama. Hasil pertemuan antara Bupati Bangka
dengan alumni ISBA direkomendasikan para
alumi kepada Bupati Bangka untuk dipertimbangan menjadikan masukan terkait
dengan pembangunan asrama Yogyakarta ( Rustian)
Komentar
Posting Komentar