PUISI EKO MAULANA ALI BAGIAN DARI PERJALANAN SASTRA DI BABEL


Eko Maulana Ali tidak terlepas dari sejarah perjalanan perkembangan sastra di Bangka Belitung.

Karya - karyanya baik yang sudah dibukukan mau belum dibukukan menunjukkan kuatnya karya tersebut yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan hidupnya baik sebagai tentara, hingga menjadi bupati Bangka dan Gubernur Bangka Belitung.

" Baca puisi karya pak Eko, baik beliau masih hidup hingga sekarang sudah meninggal dunia, akan selalu menjadi karya yang tidak lepas dari perjalanan sastra di Bangka Belitung, " ungkap Heru Sudrajad, pimpinan rumah puisi Bunda, Sabtu (30/1) malam di pelataran Gedung DPRD kabupaten Bangka di Sungailiat.

Karya pak Eko diantaranya Gurindam Abad 21, sejumlah puisi lainnya dan sejumlah lagu.

Menurut Heru, dalam pembacaan puisi digelar tokoh yang selalu setia hadir baik ketika pak Eko masih hidup maupun sudah meninggal dunia yakni M. Nasir Hasan. Mantan pejabat di Pemkab Bangka dan Bangka Tengah ini selalu membawakan karyanya sendiri.

" Kita sangat mengapresiasi karya - karya pak Nasir," pungkas Heru.

Sementara itu Khusus untuk lagu seprti karya Eko Maulani Ali, Tanjung Kelayang akan dilombakan.

" Rencananya Februari 2016 ini akan dilaksanakan lomba lagu Tanjung Kelayang," ujar Camit, seniman Dambus dari Kenanga, yang sahabat pak Eko.

Cak Mit yang bersama pak Eko membuat musikalisasi gurindam abad 21 menilai," Karya lagu pak Eko masih enak di dengar sampai sekaran," (Rustian)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUNJUNGI KAMPUNG ARAB MANADO

BELINYU BAKAL MEMILIKI 4 KELURAHAN BARU