PUSKESMAS SINAR BARU TERAPKAN PELAYANAN “JEMPUT BOLA”
Puskesmas Sinar Baru Kecamatan Sungailiat dalam
memberikan pelayanan tidak hanya menunggu datangnya masyarakat yang meminta
pelayanan, namun juga turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi
masyarakat.
“ Dengan jemput bola Kita tidak tahu bagaimana
kondisi kesehatan masyarakat yang sebenarnya, dengan turun ke lapangan kita dapat
melihat langsung, ternyata ditemukan warga yang sakit namun enggan berobat, “
kata Kepala Puskesmas Sinar Baru Sri Mardinengsih, SKM di Puskesmas Sinar Baru
Sabtu (16/1).
Petugas kesehatan yang turun ke lapangan menemukan
warga lingkungan Sinar Jaya yang sudah mengidap penyakit yakni kelumpuhan
selama 19 tahun. Selama terbaring di tempat tinggalnya Yeri (29 tahun) tidak
mendapatkan penangan medis.
“ Kondisinya sudah sangat parah, namun yang bersangkutan
tidak mau dibawa ke rumah sakit, ‘ Ujar Sri.
Menangani Yeri saat ini para medis Puskesmas Sinar
Baru memberikan penangan medis langsung ke rumah pasien dengan memberikan
bantuan obat – obatan.
Menurut para medis Puskesmas Sinar Baru dokter Ollawani,
pihaknya terus berupaya membujuk pasien agar mau ditangani secara medis ke
rumah sakit.
“ Kondisinya sudah sangat parah, jagi harus
mendapatkan penanganan medis yang memadai, jadi harus ke rumah sakit, “ kata
Ola.
Sementara itu Kabag Humas, PDE dan Santel Boy Yandara
mengharapkan, apa yang dilakukan Puskesmas Sinar Baru dapat dilakukan Puskesmas
lainnya sehingga pelayanan kesehatan dapat dirasakan masyarakat dengan
maksimal.
“ Pelayanan tidak hanya diberikan di Puskesmas
saja, dengan mendatangi masyarakat akan lebih mendekatkan pelayanan itu kepada
masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan,
“ ujar Boy Yandra.
Puskesmas Sinar Baru saat ini memiliki 42 personil
diantaranya 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 7 perawat dan 7 bidan. Puskesmas
Sinar Baru menaungi 2 Pustu dan 1 Pukesdes, namun menurut Kepala Puskesmas
Sinar Baru Sri Mardinengsih masih
kekurangan tenaga perawat.
“ Mudah – mudahan ada tambahan, paling tidak dua
perawat, “ harap Sri Mardinengsih (rus)
Komentar
Posting Komentar