PENGIKUT AHMADIYAH DIMINTA MEMATUHI KESEPAKATAN

Jemaah Ahmadiyah di lingkungan Srimenanti, kecamatan Sungailiat pernah membuat perjanjian pada tahun 2010. Menyusul penertiban yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka dengan membongkar tempat ibadah warga Ahmadiyah. 

Kendati sudah diterbitkan tahun 2016 ini kembali terulang, masyarakat yang menolak keberadaan Ahmadiyah minta warga Ahmadiyah meninggalkan kabupaten Bangka.

” Berselang 6 tahun sampai tahun 2016 ini tidak ada perubahan yang dilakukan jemaah Ahmadiyah, yang kembali membuat resah masyarakat,” kata Bupati Bangka Tarmizi Saat sebelum penandatangan MOU dalam pengembangan sumberdaya aparatur pemerintah kabupaten Bangka, Senin (25/1) di Jakarta.

Kembali Ahmadiyah membuat kesepakatan hari Minggu 24 Januari 2016, yang isinya  hingga tanggal 31 Januari 2016, warga Ahmadiyah diberi kesempatan mempersiapkan administrasi untuk pindah dari kabupaten Bangka. Mulai tanggal 1- 5 Februari 2016 warga Ahmadiyah melaksanakan proses meninggalkan kabupaten Bangka. 

” Tidak ada alasan bagi Ahmadiyah berada di Bumi Sepintu Sedulang, itu kita sudah sampaikan hari Minggu (24/1) lalu, kita akan jamin keamanan mereka hingga tanggal 5 Februari 2016 setelah tanggal 5 Februari mereka tidak mengindahkan kesepakatan yang disampaikan kepada saya, Kapolres Bangka dan masyarakat, tidak dijamin keamanannya, merekalah yang menjaga keamanannya sendiri,” ujar Bupati Bangka.

Menyinggung tentang upaya Ahmadiyah menempuh jalur hukum, dikatakan Bupati, ” silakan saja mau melaporkan kemana saja, lapor saja.”

Pemerintah kabupaten Bangka saat ini lebih mementingkan keamanan dan ketertiban di kabupaten Bangka dan tidak ada siapa pun yang mengusiknya.

” Kalau ada yang mengusik akan berhadapan dengan saya dan aparat keamanan, ” tegas Bupati

Bupati Bangka Tarmizi Saat mengharapkan masyarakat dapat percaya dengan pemerintah daerah, aparat kepolian dan TNI, ”apa yang disepakati minggu lalu harus dilaksanakan, walaupun mereka ngeyel, kita sudah minta baik – baik demi keamanan mereka sendiri, karena kalau mereka tidak pindah sampai ada masyarakat yang emosi siapa yang akan jamin keamanan, ” tukas Tarmizi.

Untuk itu Bupati Bangka Tarmizi Saat minta warga Ahmadiyah pindah dari kabupaten Bangka, ”ibarat buah rambai ada satu dua yang busuk, yang busuknya kita buang sehingga buah yang bagusnya dapat terjaga dengan baik, ” simbolik Tarmizi Saat.

Ditambahkan Tarmizi Saat, agar masyarakat tidak bersikap anarkis menyikapi kondisi ini, karena warga Ahmadiyah juga punya KK dan KTP Kabupaten Bangka.(*)